Kumpulan tutorial mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Debian.

Rabu, 02 Desember 2015

Cara Setting DHCP Pada Debian

06.03 Posted by Unknown , , No comments
Pada tutorial ini saya akan membahas mengenai cara mensetting DHCP pada Debian. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. (sumber : wikipedia)

Pada kasus ini saya akan menggunakan Debian saya sebagai host dan Windows saya sebagai client yang meminta request DHCP dari server (Debian).

Berikut konfigurasi pada server saya :

IP Server  : 192.168.1.1
Gateway    : 192.168.1.2
Broadcast  : 192.168.1.255
Netmask    : 255.255.255.0

Berikut tutorialnya :

1. Login sebagai root

2. Pastikan anda sudah menginstall dhcp3-server


apt-get install dhcp3-server


 Jika anda ketemu pesan seperti ini, pastikan anda connect dulu dengan iso debian anda, kemudian baru anda install lagi

3.  Buka file dhcpd.conf

nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

4. Cari kata "A slightly different ... "
 



5. Kemudian saya ubah script di atas seperti ini



Hilangkan tanda pagar # nya, artinya kita tidak memberi sebagai comment
Ubah subnet (IP Jaringan), ganti netmask.
Range ini adalah berapa banyak jumlah host yang tersedia, disini saya mensettingnya sebanyak 10 host. Jika anda bingung bagaimana set rangenya. Berikut rumusnya :

IP Awal (Start) + n (Jumlah host) - 1

Option domain-names-servers diisi dengan IP server
Option domain-name diisi dengan nama domain kita
Option routers diisi sesuai IP router kita
Option broadcast-address diisi sesuai IP broadcast kita

6. Buka file isc-dhcp-server

nano /etc/default/isc-dhcp-server

7. Isi INTERFACES="eth0"


 8. Restart

/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
/etc/init.d/networking restart

9. Atur Virtual Network Editor (Edit > Virtual Network Editor)



 10. Network and Sharing Center > Change adapter settings > VMnet1


11. Akses IP server 192.168.1.1



Nah, itu adalah tutorialnya DHCPnya. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan comment. Terima kasih telah berkunjung :) 





Jumat, 06 November 2015

Cara Mengubah Isi Index Masing-Masing Domain

22.20 Posted by Unknown , , No comments
Pada tutorial saya akan memberi tutorial mengenai cara mengubah isi index pada masing-masing domain. Tutorial ini merupakan lanjutan dari tutorial sebelumnya mengenai pembuatan ip virtual DISINI

Setiap kita ingin masuk ke alamat domain kita maka akan muncul tulisan “It works!“. Mungkin anda bosan dengan isi index tersebut dan ingin mengubahnya ?

Berikut tutorialnya :

1. Buka file default dengan perintah “nano /etc/apache2/sites-available/default

2. Buat script seperti ini dan jangan lupa tambahkan port “:80



1.       3. Buat direktori abc dan def didalam direktori /var/www dengan perintah “mkdir /var/www/abc” dan “mkdir /var/www/def


1.       4. Di dalam direktori /var/www terdapat file bernama “index.html”, copy file tersebut dan paste ke folder abc dan def dengan perintah :
    “cp /var/www/index.html /var/www/abc/index.html
cp /var/www/index.html /var/www/def/index.html

1.    5. Ubahlah masing-masing file index.html di masing-masing folder dengan perintah
nano /var/www/abc/index.html
nano /var/www/def/index.html
Anda juga bisa menghias file tersebut dengan kombinasi CSS jika anda mau

6. Restart dengan perintah “/etc/init.d/apache2 restart

7. Test di browser



Cara Membuat IP Virtual

21.53 Posted by Unknown , , No comments
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai cara membuat IP virtual sekaligus memberi nama domainnya. Sebelum anda mencoba tutorial ini, pastikan anda sudah bisa memberi nama domain pada IP Server pada postingan saya sebelumnya DISINI

Berikut tutorialnya :


  • Konfigurasi file "interfaces"

Buka file interfaces dengan menggunakan perintah “nano /etc/network/interfaces

Copy script tersebut dari baris auto eth0 sampai baris broadcast, kemudian paste ke baris paling bawah



Tambahkan port “:0” pada “auto eth0” dan “iface eth0” yang barusan anda paste dan ubah address menjadi address yang baru



  • Konfigurasi file "named.conf.default-zones"

Buka file dengan perintah “nano /etc/bind/named.conf.default-zones

Copy zone “abc.com” kemudian paste ke baris paling bawah dan beri nama domain dan db yang baru (bebas)


  • Konfigurasi file "db.def"

Copy db.domain kemudan paste dan beri nama sesuai nama db yang barusan dibuat, dengan perintah “cp /etc/bind/db.domain /etc/bind/db.def

Buka file db.def dengan perintah “nano /etc/bind/db.def” dan ubah sesuai yang saya beri tanda




  • Konfigurasi file "db.192"

Buka file “db.192” yang sudah anda buat pada tutorial sebelumnya dengan perintah “nano /etc/bind/db.192

Copy 2 baris terakhir dan paste ke baris paling bawah. Kemudian ubah “1” menjadi “3” (karena saya menggunakan IP virtual : 192.168.25.3) dan ubah nama domainnya




  • Konfigurasi file "resolv.conf"

Buka file dengan perintah “nano /etc/resolv.conf

Pastikan isi file diubah seperti ini (sesuaikan dengan nama domain anda dan IP virtual anda)


Kemudian restart “/etc/init.d/networking restart” dan “/etc/init.d/bind9 restart


Test pada browser



Sekian dari tutorial saya. Maaf bila ada kesalahan. Terima kasih telah berkunjung :)

Cara Memberi Nama Domain Pada IP Server

20.45 Posted by Unknown No comments
Pada postingan saya kali ini, saya akan menunjukkan cara memberi nama domain pada IP server. Nah, nama domain ini sudah kita buat terlebih dahulu pada waktu pertama menginstall debian.

Tujuan pemberian nama domain pada IP ini berfungsi untuk mempermudah kita mengingat suatu alamat, tentunya kita akan kesulitan jika mengingat angka-angka yang banyak pada IP, dan akan lebih mudah mengingat jika memberi nama.


Sebelum anda mencoba tutorial ini, pastikan anda sudah bisa memahami cara pada postingan saya sebelumnya DISINI.


Berikut tutorialnya :
  • Konfigurasi file “named.conf.default-zones
Buka file named.conf.default-zones perintah : “nano /etc/bind/named.conf.default-zones
Note : Pastikan anda sudah menginstall bind9 dengan perintah “apt-get install bind9

Copy script ini. Caranya letakkan kursor pada huruf “z” pada kata “zone” kiri atas, lalu tekan Ctrl + K sebanyak 9 kali untuk copy, lalu Ctrl + U untuk mengembalikan script tersebut.



Letakkan kursor anda di baris paling bawah, kemudian paste Ctrl + U. Ubah masing-masing nama zone dan db (bebas) yang sudah saya beri garis. Kecuali pada zone kedua, ambil 3 oktet pertama dari IP server anda karena saya menggunakan IP class C, lalu terbalikkan. IP Server saya : 192.168.25.1


  • Membuat file “db.domain” (nama db bebas)
Copy file db.local, kemudian beri nama db.domain (sesuaikan dengan nama db yang tadi anda buat) dengan perintah : “cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.domain

Buka file db.domain “nano /etc/bind/db.domain

Pada line 5 ubah kata “localhost” menjadi nama domain anda
Pada line 12 ubah kata “localhost” menjadi nama domain anda
Pada line 13 ubah simbol “@” menjadi nama domain anda, IP diganti menjadi IP server anda

Pada line 14 ubah simbol “@” menjadi “www”, “AAAA” menjadi “CNAME”, “::1” menjadi nama domain anda


Note : JANGAN LUPA SETIAP NAMA DOMAIN DIAKHIRI DENGAN TANDA TITIK
Contoh : abc.com. (nama domain diakhiri dengan tanda titik)

  • Membuat file "db.192" (nama db bebas)

Copy file db.127 kemudian beri nama db.192 (sesuaikan dengan nama db yang tadi anda buat)

Ubah isi file tersebut.
Angka “1” pada 2 baris terakhir merupakan oktet keempat pada IP server saya (192.168.25.1), sesuaikan dengan IP server anda


Setelah semua file sudah diubah maka restart dengan mengetikkan perintah :
“/etc/init.d/bind9 restart” dan “/etc/init.d/networking restart


Pastikan setelah anda restart muncul pesan seperti diatas, jika berbeda mungkin anda mengalami kesalahan pada file db yang anda buat.

Test pada browser dengan mengetikkan nama domain yang tadi anda berikan. Pastikan anda test juga dengan menggunakan IP server anda masing-masing




Sekian dari tutorial saya. Maaf bila ada yang salah. Terima kasih telah berkunjung :)

Senin, 21 September 2015

Cara Menghubungkan Debian (Server) ke Windows (Client)

05.01 Posted by Unknown 5 comments

Pada tutorial ini saya akan membahas tentang cara menghubungakan Debian (Server) ke Windows (Client), disini saya menggunakan software Virtual Box. Oke langsung saja cekidot.

1. Booting ke Debian



2. Login sebagai root. Caranya ketik 'root' lalu masukkan password root anda masing-masing


3. Ketik perintah 'nano /etc/network/interfaces' lalu tekan enter



4. Jika misalnya punya anda tertulis "allow-hotplug" maka ganti menjadi "auto" kemudian dibawahnya jika tertulis "dhcp" ganti menjadi "static". 


5. Kemudian tekan Ctrl + x > y > enter untuk save

6. Lalu reboot menggunakan perintah "/etc/init.d/networking restart"


7. Untuk memastikan ketik perintah 'ifconfig'

8. Kemudian pada Virtual Box, klik settings pilih network dan pastikan anda mengaturnya sama         seperti gambar dibawah. Klik Ok


9. Buka Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center > Change Adapter Settings. Lalu pastikan "VirtualBox-Host-Only Network" dalam keadaan enable



10. Klik kanan VirtualBox-Host-Only Network > Properties > Internet Protocol Version 4 (TCP /IPv4) > Properties > Masukkan IP yang berada dalam 1 jaringan yang sama dengan server Debian anda.


11. Buka Command Prompt untuk memastikan sudah terhubung atau belum kemudian ping server anda. Jika berhasil tampilan akan seperti ini



Cara Membuat Mesin Virtual Box

02.55 Posted by Unknown 2 comments


Pada tutorial ini saya akan memberitahu cara membuat mesin pada Virtual Box sebelum menginstall sistem operasi. Dalam tutorial ini saya lebih tertuju pada penginstallan Debian. Jadi bisa dibilang tutorial pembuatan mesin Virtual sebelum menginstall Debian. Berikut tutorialnya..

1. Pilih New



2. Isi nama mesinnya, pilih type sistem operasi, dan pilih distronya. Kemudian next


3.  Atur kapasitas RAMnya. Disini saya mengatur sebanyak 256 MB. Kemudian next


4. Pilih "Create a virtual hard drive now". Lalu create 


5. Pilih tipe hard drive. Disini saya memilih VDI. Kemudian next


6. Pilih "Dynamically allocated". Kemudian next


7. Atur size virtual hard drivenya. Disini saya menggunakan 2GB. Kemudian create


8. Setelah selesai membuat mesin virtualnya. Pilih settings


9. Pilih Storage



10. Pada Controller : IDE pilih icon discyang bertulisan "Empty"



11. Kemudian disebelah kanan pilih icon yang bergambar disc, lalu pilih file isonya



12. Pilih file iso Debian, karena saya akan menginstall sistem operasi Debian. Kemudian open



13. Klik ok



14. Pilih Network. Pastikan "Enable Network Adapter" tercentang



15. Pilih "Host-only Adapter"